Minggu, 24 November 2013

DIMENSI ONTOLOGIS ILMU FILSAFAT

BAB I PENDAHULUAN Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia (The Liang Gie, 2004). Sedangkan menurut Lewis White Beck, filsafat ilmu bertujuan membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan nilai dan pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan. Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality yang berbentuk jasmani/kongkret maupun rohani/abstrak. Setiap jenis pengetahuan selalu mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini saling berkaitan; ontologi ilmu terkait dengan epistemologi ilmu, epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan seterusnya. Pembahasan mengenai epistemologi harus dikatikan dengan ontologi dan aksiologi. Tujuan makalah ini adalah membahas tentang dimensi ontologis ilmu filsafat. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Ontologi Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis yang terkenal diantaranya Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orang belum mampu membedakan antara penampakan dengan kenyataan. Menurut Bahasa : OntologiberasaldariBahasaYunani, yaitu on / ontos = beingatauada, dan logos = logicatauilmu. Jadi, ontologibisadiartikan : The theory of being qua being (teoritentangkeberadaansebagaikeberadaan), atauIlmutentang yang ada. Menurut Istilah : Ontologiadalahilmu yang membahastentanghakikat yang ada, yang merupakanultimate reality yang berbentukjasmani / kongkretmaupunrohani / abstrak (Bakhtiar, 2004). B. Term ontologi Term ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada tahun1636 M untuk menamai teori tentang hakikat yang ada yang bersifat metafisis. Dalam perkembangan selanjutnya Christian Wolf (1679 – 1754 M) membagi Metafisika menjadi 2 yaitu Metafisika Khusus meliputi Kosmologi, Psikologi, Teologi. Dan Metafisika Umum atau Ontologi. Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi. Jadi metafisika umum atauontologiadalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada (Bakker, 1992). C. Paham–pahamdalamOntologi Dalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok/aliran-aliran pemikiran antara lain: Monoisme, Dualisme, Pluralisme, Nihilisme, dan Agnotisisme. 1. Monoisme Pahaminimenganggapbahwahakikat yang asaldariseluruhkenyataanituhanyalahsatusaja, tidakmungkindua, baik yang asalberupamateriataupunrohani.Pahaminikemudianterbagikedalam 2 aliran : a). Materialisme Aliran materialisme ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh Bapak Filsafat yaitu Thales (624-546 SM). Dia berpendapat bahwa sumber asal adalah air karena pentingnya bagi kehidupan. Aliran ini sering juga disebut naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah materi/alam, sedangkan jiwa /ruh tidak berdiri sendiri. Tokoh aliran ini adalah Anaximander (585-525 SM). Dia berpendapat bahwa unsur asal itu adalah udara dengan alasan bahwa udara merupakan sumber dari segala kehidupan. Dari segi dimensinya paham ini sering dikaitkan dengan teori Atomisme. Menurutnya semua materi tersusun dari sejumlah bahan yang disebut unsur. Unsur-unsur itu bersifat tetap tak dapat dirusakkan. Bagian-bagian yang terkecil dari itulah yang dinamakan atom-atom. Tokoh aliran ini adalah Demokritos (460-370 SM). Ia berpendapat bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya, tak dapat di hitung dan amat halus. Atom-atom inilah yang merupkan asal kejadian alam. b). Idealisme Idealisme diambil dari kata idea, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idelisme sebagai lawan materialisme, dinamakan juga spiritualisme. Idealisme berarti serbacita, spiritualisme berarti serba ruh.Aliran idealisme beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh (sukma) atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan menempati ruang. Tokoh aliran ini diantaranya : • Plato (428 -348 SM) denganteori ide-nya. Menurutnya, tiap-tiap yang adadialammestiadaidenya, yaitukonsep universal darisetiapsesuatu. • Aristoteles (384-322 SM), memberikansifatkeruhaniandenganajarannya yang menggambarkanalam ide itusebagaisesuatutenaga yang beradadalambenda-bendaitusendiridanmenjalankanpengaruhnyadaridalambendaitu. • PadaFilsafat modern padanganinimula-mulakelihatanpada George Barkeley (1685-1753 M) yang menyatakanobjek-objekfisisadalah ide-ide. • Kemudian Immanuel Kant (1724-1804 M), Fichte (1762-1814 M), Hegel (1770-1831 M), dan Schelling (1775-1854 M). a. Dualisme Aliraniniberpendapatbahwabendaterdiridari 2 macamhakikatsebagaiasalsumbernyayaituhakikatmateridanhakikatruhani, bendadanruh, jasaddan spirit. Tokohpahaminiadalah Descartes (1596-1650 M) yang dianggapsebagaibapakfilsafat modern.Iamenamakankeduahakikatitudenganistilahduniakesadaran (ruhani) danduniaruang (kebendaan). Tokoh yang lain :Benedictus De spinoza (1632-1677 M), danGitifried Wilhelm Von Leibniz (1646-1716 M). 2. Pluralisme Pahaminiberpandanganbahwasegenapmacambentukmerupakankenyataan.Lebihjauhlagipahaminimenyatakanbahwakenyataanalaminitersusundaribanyakunsur. Tokohaliraninipada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras dan Empedocles yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 4 unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara. Tokoh modern aliranini adalah William James (1842-1910 M) yang terkenal sebagai seorang psikolog dan filosof Amerika. Dalam bukunya The Meaning of Truth, James mengemukakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdirisendiri, lepasdariakal yang mengenal. Apa yang kitaanggapbenarsebelumnyadapatdikoreksi/diubaholehpengalamanberikutnya. 3. Nihilisme Nihilismeberasaldaribahasa Latin yang berarti nothing atautidakada.DoktrintentangnihilismesudahadasemenjakzamanYunaniKuno, tokohnyayaituGorgias (483-360 SM) yang memberikan 3 proposisitentangrealitasyaitu: Pertama, tidakadasesuatupun yang eksis, Kedua, bilasesuatuituadaiatidakdapatdiketahui, Ketiga, sekalipunrealitas itudapatkitaketahuiiatidakakandapatkitaberitahukankepada orang lain. Tokoh modernaliraninidiantaranya: IvanTurgeniev (1862 M) dariRusiadan Friedrich Nietzsche (1844-1900 M), iadilahirkan di Rocken di Prusiadarikeluargapendeta. 4. Agnotisisme Pahaminimengingkarikesanggupanmanusiauntukmengetahuihakikatbenda.Baikhakikatmaterimaupunruhani. Kata Agnoticismeberasaldaribahasa Greek yaituAgnostos yang berarti unknown Aartinya not Gnoartinya know.Aliraninidapatkitatemuidalamfilsafateksistensidengantokoh-tokohnyaseperti:SorenKierkegaar (1813-1855 M), yang terkenaldenganjulukansebagaiBapakFilsafatEksistensialisme dan Martin Heidegger (1889-1976 M) seorangfilosofJerman, serta Jean Paul Sartre (1905-1980 M), seorangfilosofdansastrawanPrancis yang atheis(Bagus, 1996). D. FungsiOntologi Fungsiataumanfaatdalammempelajariontologiantaralain : 1. Sebagairefleksikritisatauobjekataubidanggarapan, konsep-konsep, asumsi-asumsiataupostulat-postulatilmu. Ilmumemilikiasumsi-asumsi, postulat-postulat yang sudahtidakdipertanyakanlagikebenarannya. Sepertiduniainiada, dankitadapatmengetahuibahwaduniainibenarada. 2. Ontologimembantuilmuuntukmenyusunsuatupandangandunia yang integral, komprehensif, dankoheren. Ilmuwandalamhalinitidakmampumengintegrasikanpengetahuannyatersebutdenganpengetahuanontologimembantuilmuwanmenyusunpandangandunia yang komprehensif. 3. Ontologimembantumemecahkanmasalah-masalah yang tidakmampudipecahkanolehilmu-ilmukhusus. Sepertiterjadinyakonflikperebutanbidangkajian, misalnyailmubioetikaitumasukdisiplinetikaataudisiplinbiologi. Dalamhaliniontologiberfungsimembantupemetakanbatas-bataskajianilmu. E. LandasanOntologibagiDunia Keilmuan Secaraumumrelevansiontologibagiilmuadalahbahwaontologidapatdijadikandasarmerumuskanhipotesis-hipotesisbaruuntukmemperbaharuiasumsi-asumsidasar yang pernahdigunakan.Ontologijugamerupakansaranailmiahmenemukanjalanuntukmenanganisuatumasalahsecarailmiah. Landasanontologirelevanbagiduniakeilmuandewasainiantaramemberikanlandasanbagiasumsikeilmuandanmembantuterciptanyaimplikasiinterdisiplinerataumultidisipliner.Artinyaontologimembantukenyataan.Misalnyafenomenakrisismoneter yang melanda Indonesia dewasaini yang tidakdapatditanganiolehekonomisaja.Ontologimenyadarkanbahwaadakenyataanlain yang tidakmampudijangkauolehekonomi. F. IlmuPengetahuanDitinjaudari Ontologi Ontologi merupakan salah satu diantara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Dimana awal mula alam pikiran orang Yunani telah menunjukkan perenungan dibidang ontology seperti yang kita kenal “Thales” atas perenungan terhadap air yang merupakan subtansi terhadap asal mula dari segala sesuatu. Asalnya air dapat di amati dari beberapa bentuknya. Air dapat menjadi benda halus berbentuk uap, ia juga dapat menjadi cair bahkan dapat menjadi benda keras berupa es, secara totalitas air dapat dijadikan sumber kehidupan seluruh makhluk hidup, hewan, tumbuh-tumbuhan maupun manusia. Para filosof selalu mencari apa yang pertama yang ada dibelakang yang ada dan bersifat hakikih atau dasar yang dibelakang segala yang ada. Berpijak dari alasan Thales, ontology merupakan cabang filsafat yang mendeskripsikan hakekat wujud. Di mana ilmu pengetahuan dari segi ontology selalu mengkaji yang telah diketahui atau yang ingin diketahui. Dari fenomena yang terjadi disekitarnya manusia melakukan berbagai aktifitas untuk mengetahui apa sebenarnya di balik apa yang diraba oleh pancaindranya, sebab ilmu hanya mengkaji ada bagian yang bersifat empiris yang dapat diuji oleh pancaindra manusia. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Pembahasan filsafat ilmu sangat penting karena akan mendorong manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan kemajuan ilmu dan sekaligus nilai-nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu baik pada tataran ontologis, epistemologis maupun aksiologi. Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality yang berbentuk jasmani / kongkret maupun rohani / abstrak. DAFTAR PUSTAKA A.Susanto. (2011). Filsafat Ilmu. Jakarta: Bumi Aksara. Endraswara Suwardi. (2013). Filsafat Ilmu. Yogyakarta: CAPS. Bakhtiar Amsal. Filsafat Ilmu. (2011). Jakarta: RajaGrafindo Persada. Zaprulkhan. (2012). Filsafat Umum Sebuah Pendekatan Tematik. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Jalaluddin. (2013). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Iie. (2011)Dimensi Epistimologi dan Ontologi dalam Filsafat Ilmu, 12 September, 2013. Available:http://iid-ae.blogspot.com/2011/11/dimensi-epistimologi-dan-ontologi-dalam.html Annisa Kusumaningrum, DKK. (2012)dimensi kajian filsafat ilmu, 12 September, 2013. Available:http://eprints.undip.ac.id/36266/